aku itu sudah hidup 14 tahun, tapi aku baru benar benar tau arti mencintai sesuatu pada usia ku yang hampir 15 tahun ini. sekarang aku baru tau yang namanya mencintai sesuatu dengan tulus. aku belajar mencintai sesuatu dengan tulus dari ibuku, seorang wanita yang mencintai suaminya dengan tulus tanpa pamrih. aku sangat bangga padanya. ia mencintai ayahku dari pertama kali bertemu hingga saat ini.ia selalu menanti ayah dari subuh pada saat ia berangkat ke kantor sampai petang saat ayahku kembali dari kantornya. setiap petang ia menyiapkan kopi dan makanan kecil untuk ayah santap pada saat pulang dari kantor, dan ketika ayah sampai dari rumah dia selalu setia mencopotkan sepatu ayah dengan seulas senyum di bibirnya, padahal ia tahu sudah ada perempuan lain di hati ayah. ia selalu berkata, " yang ada di hati ayah itu hanya istri dan anak anaknya " . padahal aku tahu ketika ia mengatakan itu hatinya terus menjerit . aku akui dia selalu mengeluh dengan apa yang dia rasakan tapi keluhan itu justru memberikan tenaga padanya untuk semakin mencintai ayah. ia selalu berkata keluaga kita bahagia, padahal kenyataanya HAMPA ! tak ada kebahagian di sana, yang ada hanya pemenuhan materi. aku ingin sekali berucap aku tak butuh semua itu yang aku butuhkan hanya mereka di sisiku, tapi aku tau itu semua takkan mengubah apapun. ayah telah membagi hatinya untuk PEREMPUAN itu, sedangkan ibu , di sini masih tersenyum dan terus menatapnya dengan cinta, aku ingin suatu saat nanti menjadi wanti setegar dia, aku selalu mencintaimu bu ;)
aku ingin menjadi sepertimu ;')
